Bahan Presentasi untuk mata kuliah kimia
Oleh :
Zhafir Ibnu Tanjung
2010953028
Dosen Pengampu:
Darwison, M.T.
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
Sifat-sifat fisik dari gas yang dipelajari pads Bab
terdahulu sangat berlainan pads dua bentuk
zat lainnya yaitu pads zat cair dan padat. Yang
jelas kita tak akan pernah dapat melihat gas kecuali yang berwarna. Kita tak pernah menyadari bahwa udara kita
mengandung berbagai macam gas kecuali bila ada angin atau melihat
dawn-dawn digerakkan angin atau menemukan bahwa gas akan menyebabkan suatu
tekanan. Tetapi sebaliknya dengan jelas dapat kita lihat bahwa danau berisi air
atau terlihat adanya gunung es.
Uap
air di udara. (yang kita kenal dengan kelembaban), air dalam danau dan air yang
membeku di gunung es. Semua terbentuk dari zat kimia yang sama. Semua terbentuk
dari molekul-molekul air dan mempunyai sifat-sifat kimia yang sama. Yang
membuat bentuknya berbeda adalah sifat-sifat fisiknya. Dalam Bab ini akan
dipelajari mengapa ada perbedaan antara
gas, cairan dan zat padat dan adanya sifat-sifat penting dalam
cairan dan zat padat. Juga akan dipelajari tedadinya perubahan dari satu bentuk ke bentuk lainnya serta
makna dari semuanya ini.
PENTINGNYA
GAYA TARIK MENARIK ANTARA MOLEKUL
Salah
satu yang menarik dari gas adalah bahwa sifat-sifatnya tak tergantung dari
susunan kimianya. Tanpa terlalu banyak penyimpangan, kita dap4t menganggap
gas-gas sebagai "gas ideal", asal suhunya tinggi. Kenyataannya
ketidak tergantungan sifat-sifat fisik gas dari komposisi kimianyalah yang
menyebabkan adanya hukum-hukum gas yang sangat berguna itu. Kebalikannya untuk cairan dan zat padat tak ada hukum yang
menyeluruh (universal) dibandingkan dengan hukum gas. Sifat-sifit fisik zat
cair atau zat padat sangat tergantung dari macam partikel dimana zat tersebut
terbentuk.
Perbedaan
yang mendasar dari ketergantungan sifat-sifat gas pads komposisi kimianya mullah dimengerti bila kita ingat
perbedaaan utama dari gas dengan zat cair dan zat padat—yaitu
jumlah dari partikel-partikelnya--dimana jarak antara partikel-partikelnya
akan mempengaruhi keefektivan gaya tarik menarik antara molekul.
Jika
Anda telah pernah menggunakan magnet, akan diketahui mengenai bagaimana jarak akan mempengaruhi kuatnya daya tarik. Bila dua bush magnet
berdekatan. Salah satu kutub U akan menarik kutub S dari magnet yang lain
secara kuat. Tetapi bila magnet tersebut sedikit dijauhkan, maka gaya tarik
menariknya tak kelihatan sama sekali. Kekuatan-days
tarik akan berkurang secara cepat bila jarak antara kedua magnet
bertambah jauh. Hal yang sama akan terjadi pads kekuatan gaya tarik antara
molekul.
Pads gas, dimana letak partikel-partikelnya berjauhan,
gaya tarik sama lemahnya karena jarak antara partikelnya
besar. Sebab itu bila beberapa gas dibandingkan, perbedaan kemampuan daya tarik
antara molekul gas-gas tersebut
sangatlah kecil sehingga dapat diabaikan kecuali dibuat pengukuran
yang sangat teliti. Akibatnya semua gas akan mempunyai sifat-sifat yang sama.
Bila gas dilcondensasi menjadi cairan atau
zat padat, maka partikel‑ partikelnya
akan menjadi berdekatan sehingga hampir tak ada jarakole- antaranya sama sekali. Karena partikel
menjadi dekat, gaya tarik menarik antara molekulnya menjadi besar
akibatnya sifat-sifat dari cairan atau zat padat sangat dipengaruhi oleh gaya
tarik menarik. Kemudian, karena jarak antara molekulnya kecil, gaya tarik pads
keadaan terkondensasi ini menjadi kuat, maka
perbedaan yang dapat diabaikan pada fasa gas sekarang harus
diperhitungkan. Sebab itu cars bagaimana suatu komposisi kimia berpengaruh pads
gaya tarik menarik antara molekul akan menjadi faktor yang menonjol dalam
menentukan perbedaan sifat‑ sifat fisik dari zat cair dan zat padat. Maka untuk
mengerti zat cair dan zat padat, perlu diketahui gaya tarik menarik antara
molekul serta faktor-faktor yang mengatur kekuatannya.
MACAM-MACAM GAYA TARIK MENARIK ANTARMOLEKUL
Sebelum membicarkan gaya tarik antara
molekul, penting untuk diketahui bahwa
gaya tarik antarmolekul (intermolekul) lebih lemah dari
gaya tarik menarik di dalam molekul (intramolekul)
itu sendiri—jadi gaya tarik
intramolekul adalah ikatan kimia yang mengikat molekul-molekul tersebut. Bila gaya tarik antara molekul ini
diganggu, tedadi reaksi kimia.
Berarti kekuatan ikatan kimia antara atom yang terutama, menentukan
sifat-sifat kimia zat.
Sifat-sifat fisik
dari zat diukur tanpa ada perubahan komposisi kimia dari zat yang diteliti,
berarti ikatan kimianya tak dipengaruhi. Malah kekuatan dari gaya tarik intermolekul inilah yang menentukan apa yang akan
tedadi. Dengan pengertian inilah akan dibicarakan bagaimana, terjadinya gaya
tarik intermolekul.
Gaya tarlk antara
dipol-dipol
Molekul polar mempunyai ujung-ujung yang
muatannya berlawanan. Dalam, mengumpulkan molekul ini tiap-tiap molekul dipol akan
mengatur dirinya masing-masing. Sehingga
ujung yang bermuatan positif akan berdekatan dengan ujung yang bermuatan
negatif dari molekul lain.
Karena molekul-molekul selalu bergerak dan Baling bertumbukan, maka bentuk
baris seperti yang digambarkan tadi tidak dapat sempuma, lebih-lebih untuk zat-zat cair dan gas. Namun
demikian, gaya tarik antara muatan yang berlawanan dari
molekul-molekul dipol akan lebih menonjol dari pads gaya tolak menolak antara
muatan dipol yang bersamaan, sehingga pads akhirnya selalu ada gaya tarik
menarik antara molekul ( Gambar 12.1).
Gaya tarik
antara dipol biasanya lebih lemah dari pads ikatan ion atau
ikatan kovalen (kekuatannya hanya 1% dari ikatan). Juga kekuatannya akan berkurang
dengan cepat bila jarak antara dipol makin besar. Maka pengaruh gaya tarik antara molekul yang jaraknya berjauhan seperti pads gas sangat kurang sekali dibandingkan
pads molekulmolekul yang letaknya berdekatan seperti pads zat cair atau
zat padat. Sebab inilah mengapa
molekul-molekul gas berperilaku seolah-olah tak ada gaya tarik
antara molekul sama sekali.
Kekuatan gaya tarik antara dipol-dipol
yang molekulnya sangat polar, kuat sekali. Telah dipelajari bagaimana
membandingkan polaritas
Ikatan
Hidrogen
Gaya
tarik dipol yang kuat terjadi antara molekul-molekul dimana atom hidrogen akan
terikat secara kovalen kepada unsur kecil yang sangat elektronegatif seperti
fluor, oksigen atau nitrogen. Dalam hal ini akan terbentuklah molekul-molekul
polar yang sangat kuat dimana atom hidrogennya
akan membawa sejumlah muatan positif. Karena ujung yang bermuatan
positif dari dipol ini dapat mendekati ujung negatif dari dipol tetangga, maka
gaya tarik antara keduanya sangat besar. Interaksi antara dipol-dipol ini
dinamakan ikatan hidrogen dan kekuatannya 5 sampai 10% dari
ikatan kovalen.
Ikatan hidrogen adalah macam gaya tarik yang sangat
penting. Dalam air misalnya,
molekul-molekulnya Baling berinteraksi secara kuat antara sesamanya karena adanya ikatan hidrogen
ini (Gambar 12.2). Hal ini akan menghasilkan gaya tarik yang lebih
kuat dari pads gaya tarik molekul lain yang ukurannya same. Sebab adanya ikatan
hidrogen inilah menyebabkan air bersifat cair pads suhu kamar. Ikatan hidrogen jugs yang bertanggung jawab dalam
menyusun bentuk molekul air dalam es (Gambar 12.3). Tiap molekul air
dikelilingi secara tetrahidral oleh empat molekul lain dengan diikat oleh
ikatan hidrogen. Hal ini menyebabkan es
mempunyai bentuk yang lebih terbuka sehingga
beret jenisnya akan lebih kecil dari pads air yang berbentuk cairan.
Karena inilah mengapa es dan gunung es akan mengapung relatif dari berbagai
ikatan dan bagaimana menggunakan struktur molekul yang diramalkan'berdasarkan
VSEPR untuk memperkirakan molekul-molekul mana yang polar atau tidak.
Gambar
12.2. Ikatan hidmgen dalam air (a)
Molekul air sangat polar (b) Ikatan hidrogen menyebabkan gaya tarik menarik
yang sangat kuat antara molekul-molekul air
didinginkan
sampai mencapai suhu cukup rendah. Gaya tarik menarik hares ada yang mengikat
molekul-molekul tersebut dalam bentuk cair. Gaya tank ini disebut Gaya
London, dinamakan menurut nama ahli fisika Jerman Fritz London yang
menerangkan hal ini.
Menurut keterangannya, ketika elektron bergerak
mengelilingi atom atau
motekul, gerakannya masih acak-acakan, sehingga pads suatu ketika
ada kemungkinan pads suatu sisi partikel ada lebih banyak elektron dari pads
sisi lainnya, sehingga partikelnya akan menjadi dipol. Disebut dipol
sesaat karena keberadaannya memang hanya untuk sementara. Dalam-suatu kumpulan atom atau molekul
pergerakan elektron pads partikel-partikel tak begitu be-bas.
Ketika ujung negatif dari dipol sesaat dimulai terbentuk maka ini akan mengusir
elektron disekitar partikel seperti terlihat pads Gambar 12.4.
Dikatakan bahwa dipol sesaat akan menginduksi dipol
tetangga. Seperti terlihat, karena cara terbentuk dIW ini *An ada
gaya tarik menarik sesamanya dan gaya tarik ini menghasilkan tarikan sementara
yang menolong menyatukan molekul tersebut.
Sesuatu
yang penting mengenai Gaya London adalah cara bagaimana is berputar dan
berhenti secara cepat. Dipol sesaat yang menyebabkan adanya gaya tarik
sementara kemudian hilang ketika elektron melanjutkan pedalanannya. Pergerakan yang sebentar
ada, kemudian
Gamber 12.4. Gaya Umdon. Ketika
dipol sesaat terbeniuk pada atom A
ini, akan menginduksi suatu dipol pads atom B.
Pemandangan seat
bagaimana kepadatan elektron !rubah-ubah dalam due atom tengga, memberikan gays tarik pat antara
dipol sesaat.
hilang
dari dipol digambarkan dalam Gambar 12.5 dan karena keberadaannya yang
sebentar ini, pads umumnya Gaya London ini agak lemah. Walaupun demikian gaya ini tetap ada pads semua
partikel balk pads ion-ion maupun pads molekul-molekul polar atau
tidak. Peranannya sangat kecil pads gaya tarik antara ion karena gaya tarik
antara ion sangatlah kuat. Tetapi Gaya London memegang peranan penting dalam
gaya tarik antara molekul-molekul terutama yang nonpolar.
Kekuatan
Gaya London tergantung dari beberapa faktor. Salah satu adalah bagaimana
kompleksnya molekul. Misalkan molekul-molekul hidrokarbon propana C3H8, dan heksana C6H141 yang
strukturnya digambarkan di bawah ini:
H H
H H
H H H H H
I' I I I I I I I
H—C—C—C—H H-C-C-C-C‑
I I I
H H
H H H H H H H
propan heksan
Setiap molekul-molekul.ini mengandung
relatif ikatan C–H yang non-polar clan secara keseluruhan
molekul-molekulnya adalah nonpolar. Dalam cairannya
masing-masing, molekul-molekulnya akan saling tarik menarik dengan Gaya London.
Tetapi gaya tarik yang mengikat molekul-molekul heksana dalam
cairannya lebih kuat daripada yang mengikat
molekul-molekul propana dalam cairannya. Alasannya beranjak dari
sejumlah tempat sepanjang rantai yang dapat tertarik oleh molekulmolekul lain
yang mengelilinginya. Dalam setiap iat, gaya tarik hanya antara hidrogen dari
satu molekul dan hidrogen lain dari molekul sekelilingnya; karbonnya terkubur
di bawah penutup luar yang terdiri dari
Gambar
12.6. Molekul CH,, mempunyai tempat lebih banyak di sepanjang rantainya
untuk melekatkan diri, dibandingkan dengan molekul C~,H, yang lebih pendek
atom-atom hidrogen. Dalam propana CA, ada
8 atom hidrogen sehingga ada 8 tempat dari molekul
ini yang dapat melekat pads molekul lain
(Gambar 12.6). Dalam heksana CA, ada 14 atom hidrogen,
jadi ada 14 atom hidrogen yang dapat mengikat pads molekul lain.
Walaupun mungkin gaya ikatan pads tiap hidrogen sama, tetapi karena heksana
mempunyai lebih banyak hidrogen, maka keseluruhan gaya tarik akan lebih terasa
oleh sekitarnya.
Faktor lain yang mempengaruhi kekuatan gaya London
adalah ukuran molekulnya. Bila kita memeriksa molekul-molekul
dengan rumus umum yang sama misalnya seperti halogen (F2, C12 dan
Br2), ternyata molekul-molekul yang lebih besar, gaya tarik menarik sesamanya
akan lebih kuat dari pads molekul-molekul yang kecil. Keterangannya adalah
sebagai berikut:
Bila
kita mulai melangkah dari F2 ke Br2, maka atom-atom
yangmembentuk molekulnya mempunyai ukuran makin besar. Makin besar ukurannya,
elektron-elektron terluar jaraknya akan jauh dari inti sehingga ikatannya
kurang kuat. Maka awan elektron dari molekul besar mudah rusak atau terpolarisasi, jadi
lebih mudah terbentuk dipol sesaat yang membentuk Gaya London. Kemudahan
rusaknya awan elektron disebut kemampuan
berpolarisasi. Hasilnya adalah bahwa Gaya London akan lebih
kuat antara molekul-molekul yang besar clan atomnya mudah berpolarisasi seperti
brom dibandingkan molekul yang terdapat molekul-molekul kecil seperti fluor.
BEBERAPA
SIFAT UMUM DARI ZAT PADAT, CAIR DAN GAS
Dalam Bagian 12.1
disebutkan bahwa untuk zat padat dan cair sifat-sifat fisiknya berasal dari
letak molekul-molekulnya yang berdekatan yang menyebabkan gaya antara
molekul-molekulnya kuat. Walaupun kedua
faktor—jarak yang berdekatan dari molekul-molekul dan gaya atara molekul—ada hubungannya, beberapa sifat fisik
hanya dipengaruhi lebih banyak oleh salah satu faktor. Sifat mudah.
dimampatkan dan kecepatan berdifusi dipengaruhi oleh bagaimana ketatnya
partikel-partikel dikemas. Sifat-sifat seperti bentuk, volume dan kemampuan
untuk mengalir; tegangan permukaan dan
kecepatan menguap dipengaruhi oleh kekuatan gaya tarik
antarmolekul. .
Kemampuan
dimampatkan (compressibility)
Kemampuan
dimampatkan adalah suatu istilah yang
berhubungan dengan derajat volume suatu
zat akan diperkecil dengan bantuan tekanan. Jadi terjadi perubahan
volume yang sangat besar bila tekanan diperbesar, maka dikatakan bahwa zat
tersebut mudah dimampatkan.
Dalam suatu gas molekul-molckulnya sangat
berjauhan sehingga banyak ruang kosong di antaranya, berarti gas mudah
dimampatkan. Tetapi molekul-molekul zat cair atau zat padat sangat berdekatan
sehingga hanya sedikit ruang di antaranya. Maka,
menaikkan tekanan tak akan berpengaruh pads volumenya, berarti tak
dapat dimampatkan.
Ada
gaya tolak jugs di antara molekul-molekul. Bila molekul-molekul didorong untuk
saling berdekatan, swan clektron dari atom-atom akan Wing menolak dengan kuat sehingga
motekul-molekul tak dapat melekat
begitu. raja di bawah te
Silinder
hidrolik pads mesin penggerak tanah
memakai sifat tak dapat
dimampatkannya cairan untuk meneruskan
gaya yang diperlukan agar dapat bekerja.
Sifat
tak dapat dimampatkannya cairan merupakan hal yang sangat berguna. Banyak macam
mesin hidrolik tergantung dari sifat ini untuk meneruskan gays yang sangat kuat
yang akan mengangkat dan memindahkan barang-barang yang berat.
Bila
kita mengendarai mobil, lalu menginjak rem, gaya yang dibuat oleh kaki kita
diperbesar lalu diteruskan oleh minyak pelumas rem ke rods, menyebabkan sepatu
rem menggesek permukaan jalan, akibatnya mobil
berhenti. Bila udara masuk ke saluran rem, maka gaya yang dibuat
kaki kita hanya akan memampatkan udara tersebut, sehingga mobil tak akan
berhenti.(Sangat berbahaya!)
Difusi
Pada gas molekul-rnolekulnya cepat sekali
berdifusi dibandingkan dengan cairan atau zat padat, sebab molekul-molekulnya
relatif akan bergerak dalam jarak jauh sebelum is bertabrakan. Pergerakan ke
arah tujuannya sangat cepat karena dalam perjalanannya relatif hanya ada sedikit rintangan seperti terlihat pads Gambar
12.7. Tetapi bila dua cairan bercampur, molekul-molekul cairan yang
satu berdifusi melalui molekul-molekul cairan lainnya dengan kecepatan jauh
lebih rendah daripada bila dua macam gas bercampur. Kita dapat mengamati difusi
dari dua cairan dengan meneteskan sedikit tinta ke dalam air seperti terlihat pads Gambar 12.8, ketika tinta menetes ke
dalam air, mula-mula terlihat
seperti terkonsentrasi dalam satu titik, kemudian akan menyebar ke
seluruh cairan. Difusi terjadi karena molekul-molekul dari kedua cairan dapat bergerak ke seluruh wadah. Tetapi
karena molek-ul-molekul cairan letaknya sangat berdekatan, maka
jarak yang ditempuh di antara tumbukan antara molekulnya sangat pendek
dinamakan lintasan bebas rata-rata. Molekul-molekulnya akan
mengalami berjuta-juta benturan sebelum dapat bergerak sehingga gangguan terns
menerus selama perjalanan ini menyebabkan
tak dapat menyebar secara cepat dalam cairan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar